Dalam rangka meningkatkan kualitas penelitian yang mendukung peringkat internasional Undip, Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Diponegoro menyelenggarakan kegiatan Adjunct Professor yang didanai oleh World Class University UNDIP Program Adjunct Professor 2024. Kegiatan ini mengusulkan salah satu professor kelas dunia yang berasal dari Indian Institute of Technology, Roorkee yakni Prof. Dr. Vimal Chandra Srivastava (h-index 70). Sesuai kepakaran beliau mengenai Ilmu Lingkungan dan Teknik kimia, yang mana berkaitan dengan penerapan Kampus Hijau di UNDIP. Dengan fokus pada pengolahan limbah air, desulfurisasi, pemanfaatan CO2, energi alternatif, adsorpsi, dan lain-lain.

 

Program ini diiawali dengan kuliah tamu dengan topik CO2 Capture and Utilization pada tanggal 26 Agustus 2024. Topik CO2 Capture and Utilization ini sangat menarik, dan diharapkan dapat mendorong para dosen dan mahasiswa untuk melakukan penelitian pada bidang ini, hal tersebut disampaikan oleh Wakil Dekan Akademik dan Kemahasiswaan Prof. Nita Aryanti. Selain itu, beliau juga menyebutkan kedepannya akan lebih banyak dilakukan kolaborasi dengan IIT Roorkee, khususnya dengan Prof. Vimal baik pertukaran mahasiswa maupun visiting lecturer

Kuliah tamu oleh Prof. Vimal Chandra Srivastava berlangsung di Ruang Theater lantai 4 Gedung Prof. Ir. Eko Budiharjo, M.Sc. Dekanat FT UNDIP dihadiri oleh dosen dan para mahasiswa yang berasal dari beberapa fakultas. Melalui presentasinya yang diambil dari Industri Kimia, beliau menceritakan bahwa di India diharuskan mengontrol emisi CO2. Pengendalian emisi CO2 dapat dilakukan dengan mengonversinya menjadi additif yang bermanfaat pada energi alternatif seperti dimethyl carbonate, diethyl carbonate, dimethyl ether. Selain dapat dikonversi menjadi additif pada energi alternatif, CO2 yang direaksikan dengan H2 dapat dikonversi menjadi renewable plastik.

CO2 dapat diperoleh melalui proses pembakaran bahan bakar seperti biomassa, batu bara. Selanjutnya CO2 dipisahkan dari O2, N2, H2 menggunakan membran, kriogenik, dan lain-lain. Teknologi CO2 capture meliputi absorpsi, membran, adsorpsi, dan chemical looping. Proses absorpsi yang melibatkan amine sangat umum digunakan dalam teknologi CO2 capture, namun untuk teknologi yang lain jarang digunakan secara komersial hanya sebatas skala lab.

Pada industri semen, banyak menghasilkan emisi CO2. Sebagai contoh dalam 1 kg semen yang dihasilkan akan menghasilkan emisi CO2 sebesar 0.79 kg yang diemisikan ke udara. Oleh karena itu, pemanfaatan CO2 sangat perlu dilakukan serta beberapa penelitian menunjukkan bahwa nilai jual CO2 utilization cukup menjanjikan. Sehingga emisi CO2 yang keluar dari rotary kiln pada produksi semen akan didistribusikan ke unit mineral carbonization, renewable fuels / chemicals, dan lain-lain. CO2 tersebut ditambahkan dengan air, akan terjadi proses reduksi elektrolit yangmana menghasilkan Co electrolysis selanjutnya terbentuk syngas (CO + H2). Kemudian disintesis melalui proses Fischer-Tropsch atau metode lain maka akan menghasilkan renewable olefin/alkohol. Pada tahap terakhir, melalui proses polimerisasi diperoleh renewable plastik hasil dari CO2 utilization