Tidak dapat dipungkiri eksploitasi minyak bumi di Indonesia terus meningkat. Data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral memproyeksikan lifting minyak mencapai 743.000 barel per hari pada tahun 2024, setara 3% produksi dunia. Hal ini tentunya meningkatkan risiko tumpahan minyak. Sekitar 500 ton minyak tumpah ke laut setiap tahun, menyebabkan kebakaran, keracunan biota laut, dan kerusakan ekosistem. Ini juga berdampak buruk pada sektor wisata, tambak, dan nelayan yang bergantung pada laut.
Untuk mengatasi tantangan ini, tim PKM Universitas Diponegoro melakukan riset mengenai modifikasi foam berbahan dasar polidimetilsiloksan (PDMS) yang memiliki sifat hidrofobik-oleofilik yang tinggi, Namun, hal ini masih dapat untuk ditingkatkan dalam daya serap minyak secara selektif dengan mengkombinasikan bersama bahan lain. Solusi inovatif ditemukan dengan memanfaatkan prinsip photothermal dari cahaya matahari untuk menurunkan viskositas minyak, sehingga lebih mudah diserap oleh sorbent Multi-walled carbon nanotube (MWCNT) memiliki konduktivitas termal yang baik dan lebih tidak abrasif, menjadikannya kombinasi ideal dengan PDMS. Untuk meningkatkan efektivitas separasi, partikel magnetik ditambahkan pada PDMS/MWCNT foam. Magnetit (Fe3O4), dengan nilai magnetisasi jenuh (MS) sebesar 93,9 emu/g, bersifat hidrofobik dan dapat dikendalikan dengan magnet, memudahkan proses separasi. Kombinasi PDMS, MWCNT, dan Fe3O4 diharapkan menghasilkan foam yang efektif dalam separasi tumpahan minyak di perairan.
Riset ini dipelopori oleh kolaborasi 5 mahasiswa yaitu Arneta Nuzulia, Rufaidah Nilam, Almas Fauziyah, Azifa Rusyda, dan Farhan Syahdaffa dengan dibimbing oleh Prof. Dr. Andri Cahyo Kumoro, S.T., M.T. yang menawarkan inovasi berupa penambahan CNT lapis ganda dan magnetit pada PDMS, serta metode sintesis yang berbeda, untuk menghasilkan foam dengan kualitas fisik unggul. Upaya ini selaras dengan Sustainable Development Goals (SDGs) nomor 14 tentang konservasi kelautan, menekankan keberlanjutan dan keseimbangan ekosistem maritim. Hasil riset ini diharapkan menjadi solusi dalam penanganan pencemaran air laut oleh tumpahan minyak, mengurangi dampak lingkungan yang merugikan, serta memicu akselerasi pengembangan teknologi pengolahan limbah dan ilmu pengetahuan.