Tim PKM-RE dari Teknik Kimia Universitas Diponegoro, yang dipimpin oleh Saskia Rahma Mustika dengan anggotanya yaitu Dhea Wahyu Amanda, Muchammad Ilham Najib, Febi Tia Maria Hutajulu, dan Yuri Dayita telah berhasil mengembangkan inovasi terbaru untuk mengatasi permasalahan serius yang diakibatkan oleh limbah antibiotik, terutama tetrasiklin, yang kini semakin melonjak akibat penggunaan yang meningkat selama pandemi Covid-19. Dalam riset mereka bersama dengan bimbingan dari Dessy Ariyanti, S.T., M.T., Ph.D., berhasil mengintegrasikan teknologi adsorpsi menggunakan biochar yang berasal dari kayu mangrove dengan proses degradasi Advanced Oxidative Process (AOP) melalui modifikasi nanomagnetik berbasis kitosan, dengan co-doping nitrogen dan sulfur sebagai aktivator persulfat.
Inovasi ini diharapkan tidak hanya memberikan solusi efektif dalam mengelola limbah antibiotik yang berasal dari berbagai sektor seperti pabrik, farmasi, dan rumah sakit, tetapi juga mampu mendukung pencapaian dua tujuan penting dari Sustainable Development Goals (SDGs), yaitu nomor 6 yang berkaitan dengan air bersih dan sanitasi, serta nomor 14 yang menyangkut kehidupan di bawah air. Upaya mereka mencerminkan komitmen untuk menyediakan solusi yang ramah lingkungan dan berkelanjutan dalam menghadapi tantangan global terkait polusi dan kesehatan lingkungan
Gambar Proses aktivasi biochar
Gambar Tahap awal pembuatan biochar
